SULSEL - 63 tahun BUMN PT Indah Karya (Persero) terus berkarya untuk memajukan pembangunan Indonesia, sesuai core business nya PT Indah Karya (Persero) terus berbenah dan terus meningkatkan komitmen dalam peningkatan layanan-layanan konsultan Teknik, dengan menjalin kerjasama ataupun bersinergi dengan berbagai stake holder.
Dengan semangat bersama PT Indah Karya (Persero) menyakini di usia emas ini, dapat terus berkarya dengan lebih baik lagi untuk pembangunan Indonesia.
Baca juga:
Bupati Barru Buka KMD Pembina Pramuka
|
Indah Karya berkomitmen untuk terus bertumbuh, berkarya membangun Indonesia lebih maju, dengan mengusung tema "63 Indah Karya, Towards Sustainable Growth".
PT Indah Karya (Persero) mempunyai harapan untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan dan menjadi Konsultan karya terbaik di Indonesia.
Logo HUT 63 PT Indah Karya (Persero) diresmikan bertepatan dengan hari ulang tahun yang jatuh pada tanggal 29 Maret 2024, mempunyai filosofi bertumbuh, meningkatkan kualitas dan pelayanan dengan dipresentasikan oleh gambar panah yang menjulang ke atas, dan untuk angka 6 dan 3 yang menyambung memiliki arti connecting, berhubungan erat, berkesinambungan.
Logo tersebut mempresentasikan PT Indah Karya (Persero) memiliki jaringan kinerja yang meluas dan memiliki kekuatan tim yang solid.
Di kesempatan yang sama pula, Iwan Suprijanto yang merupakan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR dan sekaligus Komisaris Utama PT Indah Karya (Persero) periode 2021 s.d 2022, memberikan apresiasi serta ucapan selamat hari ulang tahun ke 63 untuk Indah Karya.
"Sebagai konsultan PT Indah Karya telah menjadi partner atau mitra kami (PUPR) yang terpercaya pada berbagai pembangunan infrastruktur perumahan khususnya pada pembangunan Pasca bencana di NTB, Lumajang Jawa Timur, Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah serta Cianjur Jawa Barat, dan pada hari ini, izinkan saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-63 kepada PT Indah Karya, dengan semangat. Sustainable growth, semoga PT Indah Karya makin sehat, makin kuat, serta menjadi perusahaan konsultan terdepan dalam inovasi bisnis dan investasi global di Indonesia, " ujar Iwan Suprijanto.
Direktur Utama PT. Indah Karya (Persero), Ir. Muhammad Sapri Pamulu, M.ASCE., M.Eng.PM., Ph.D. menegaskan kembali komitmen BUMN ini untuk terus tumbuh berkelanjutan dalam berkarya membangun nusa & bangsa menuju Indonesia Emas 2045 sebagai Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.
Cikal bakal perusahaan negara ini bernamaNV Ingenieurs Bureau Ingenegeren-Vrijburg (IBIV) oleh Ir. A.C. Ingenegeren dan Ir. G.S. Vrijburg yang didirikan di Bandung pada tahun 1936 dan kemudian menjadi salah satu perusahaan konsultansi paling produktif pada saat itu, dengan mengerjakan sekitar 700 proyek mulai tahun 1936 hingga 1957.
Sejumlah bangunan penting yang dirancang oleh perusahaan ini saat itu meliputi hanggar pesawat terbang di Bandung, Jakarta, dan Madiun (1938), pabrik Kertas Leces di Probolinggo (1938), dan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia di Bogor (kini menjadi kampus IPB Baranangsiang).
Selain itu, perusahaan ini juga merancang kantor pusat Bank Industri Negara di Jakarta (1955, kini menjadi gedung Sentra Mandiri), gedung Perhimpunan Ilmu Alam Indonesia di Bandung (1956, kini menjadi Balai Pertemuan Ilmiah ITB), dan sejumlah gedung di dalam kompleks Fakultas Teknik Universitas Indonesia di Bandung (kini menjadi ITB) serta kantor Pusat Perkebunan Negara di Jakarta (kini menjadi kantor pusat KPU).
Pada tahun 1961, pemerintah resmi menasionalisasi perusahaan ini dan menetapkan perusahaan ini menjadi sebuah perusahaan negara (PN) dengan nama PN Indah Karya, lalu pada tahun 1971, pemerintah mengubah status perusahaan ini menjadi persero.
Mulai pada akhir tahun 2019, Kementerian BUMN memberikan Surat Kuasa Khusus (SKK) kepada PT. Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk merestrukturisasi Indah Karya baik keuangan dan bisnis dengan menata kembali bisnis inti yaitu konsultan teknik/konstruksi dan manajemen.
Beberapa tahun terakhir, PT. Indah Karya (Persero) mendapatkan apresiasi dan penghargaan atas kiprah dan kinerjanya baik dari Kementerian PUPR maupun dari stakeholder utama lainnya seperti Persatuan Insinyur Indonesia (PII).